Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in
Adsense Indonesia

Archives

Said Aqil Terpilih Sebagai Gubernur Fakultas Hukum Unsam

Sabtu, 02 Juli 2011

LANGSA - Fakultas Hukum Universitas Samudra (Unsam) Langsa kembali menggelar Pemilihan Raya Mahasiswa (PEMIRA) untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum, yang dilaksanakan pada Selasa (21/6) kemarin.

Adapun kandidat yang bertarung antara lain, Ismail Hasan – Nurul Iman Ahyat yang mengantongi nomor kandidat 1 dan Said Aqil - Ilham mengantongi nomor kandidat 2. Pemira yang diikuti ratusan mahasiswa sebagai pemilih membuat kedua kandidat antusias atas suara dalam perhitungan akhir.

Namun kerja sama yang dilakukan oleh pasangan Said Aqil – Ilham membuat mereka unggul dari rivalnya dengan total suara yang diperoleh 115 suara sedangkan pasangan Ismail – Ahyat hanya mengantongi 98 suara. Dengan demikian pasangan Said Aqil keluar sebagai pemenang pada pesta demokrasi tahun ini sebagai Gubernur Fakultas Hukum Periode 2011-2012 untuk mengantikan Gubernur BEM Fakultas Hukum sebelumnya.

Gubernur terpilih menyatakan, “dengan berakhirnya proses pesta demokrasi (Pemira) tentunya membuat kita bersyukur karena pada umumnya seluruh tahapan Pemira telah berjalan dengan tertib & aman.” Ungkap Said.
Selanjutnya, Ketua Tim penyuksesan pasangan Saiq Aqil – Ilham, Fadel Aziz Pase menyatakan “Kemenangan dalam Pemilihan tahun ini merupakan langkah awal atau pijakan pertama untuk pijakan.” selanjutnya dalam membawa setumpuk amanah yang harus diperjuangan” ujar Fadel.

Tentunya dalam hal ini dibutuhkan kerja sama dan dukungan dari semua pihak, dengan demikian konsolidasi kiranya sangat penting baik dengan pihak kampus ataupun dengan organisasi  kemahasiswaan dan kepemudaan sehingga tantangan ke depan akan lebih mudah di hadapi, demikian Fadel.

Malam Minggu Berduaan Dalam Kamar, Duda Janda “Dibeureukah” Warga

Langsa (MSP) – Nasip sial dialami seorang duda ini, Abdullah bin Abu Bakar (37) warga dusun seroja Gampong Alue Pineung Langsa Timur, terpaksa digelandang ke kantor WH Kota Langsa Minggu (1/4) sekira pukul 00.30 wib dinihari. Pasalnya dia kedapatan oleh warga setempat membawa seorang wanita, Fitriani binti Bakhtiar (30) janda Gampong Alue Dua ke dalam kamar rumahnya sendiri.

Menurut informasi yang kami himpun, pasangan tersebut ditangkap warga pada Sabtu (30/4) pukul 22.00 wib karena telah memasukkan seorang janda ke kamar rumahnya, diserahkan kepada kepala desa dan dilanjutkan ke pihak Polsek Langsa Timur selanjutnya diserahkan kepada Petugas WH Kota Langsa pada pukul 00.30 Wib dini hari.
Pasangan tersebut kepada petugas WH Kota Langsa mengakui sudah berada didalam kamar sekitar satu jam dan tidak lama kemudian ada yang mengetok pintu rumahnya, tanda ia sadari yang mengetok pun rupanya warga gampong setempat.

Kasatpol PP dan WH Kota Langsa Chamril, S.Sos, M.Si kepada wartawan menyatakan, kedua pasangan tersebut akan dibina, diselesaikan secara kekeluargaan dan membuat surat pernyataan, “Mereka sudah saya periksa, sampai nangis menyesali perbuatannya tersebut, selanjutnya kami akan serahkan kepada pihak keluarga dan perangkat gampong untuk menikahkannya” demikian Chamril. (AFS-12)

Gagal Eksekusi BKD Aceh Timur, Fakultas Hukum Unsam Juara 2

Langsa (MSP)Kejuaraan Futsal piala Walikota Langsa 2010-2011 resmi berakhir pada sabtu malam (21/5) yang berlangsung seminggu sebelumnya di lapangan Maseru futsal Islamic Centre Kota Langsa. Kejuaraan yang memperebutkan piala Walikota Langsa tersebut diikuti sebanyak 36 klub futsal yang telah berlaga selama seminggu.


Tim BKD Aceh Timur keluar sebagai juara pertama setelah menaklukkan Fakultas Hukum Unsam Langsa pada babak final, pada laga yang disaksikan langsung Asisten 1 bidang pemerintahan yang mewakili Walikota, kedua tim bermain imbang dengan skor 5-5 namun Fakultas Hukum mengakui kekalahannya setelah Jimmy dan Rozi tidak bisa mencetak gol pada adu pinalti. Dan Tim Polres Langsa keluar sebagai juara ketiga setelah menaklukkan tim Kecamatan Langsa Baro.



Penyerahan piala Walikota Langsa kepada seluruh pemenang, pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak diserahkan oleh Drs.Zainal Arifin Msp selaku Asisten 1 bidang pemerintahan yang mewakili Walikota Langsa.



Masing-masing juara pertama mendapatkan Tropy dan uang pembinaan sebesar Rp. 2.500.000 selanjutnya juara kedua mendapatkan tropy dan uang pembinaan sebesar Rp. 1.500.000.



Dalam kata-kata sambutannya, Asisten 1 bidang pemerintahan yang mewakili Walikota Langsa menyatakan bahwa dengan ada perlombaan seperti ini dapat meningkatkan kualitas permainan dan sangat berterima kasih kepada panitia pelaksana, demikian Zainal.
(AFS-12)

UN Selesai, Pelajar Langsa Warnai Aksi Coret Baju

LANGSA (MSP) : Puluhan murid kelas III dari berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Langsa, Kamis (21/4), melakukan coret-coret dan mencat baju mereka. Aksi tersebut mereka lakukan sebagai bentuk kegembiraan setelah usai melaksanakan Ujian Nasional (UN). selanjutnya mereka melakukan konvoi dengan menggunakan kendaraan roda dua di sepanjang jalan protokol hingga Kuala Langsa.
“Aksi mencoret baju ini untuk melepaskan rasa senang dan kegembiraan kami," ujar Said yang mengenakan baju putih bercelana abu-abu yang penuh dengan coretan sepidol.

Kendati belum lulus ujian mereka nekat melakukan aksi tersebut, namun Said dan kawan-kawan merasa optimis bahwa ia bisa lulus ujian dengan standar kelulusan yang ditetapkan oleh Mendiknas.
Pantauan Suara Publik diberbagai titik lokasi dimana konvoi dilakukan para pelajar itu, selain menggelar aksi coret-coret seragam sekolah, mereka pun melakukan kebut-kebutan di jalan raya sehingga membuat pengguna jalan tidak nyaman dalam mengendarai kendaraannya.

Untuk mengatasi hal demikian, pihak Polres Langsa melalui Satuan Polisi Lalu Lintas (Satlantas) terlebih dahulu melakukan ekstra pengamanan. Kapolres Langsa, AKBP Drs Yosi Muhamartha, melalui Kasat Lantas, AKP Budi Darma SIK via telepon selular kepada Suara Publik mengatakan, sejumlah anggota Satlantas telah dikerahkan diberbagai tempat. 

Langkah tersebut untuk melancarkan arus lalu lintas di sepanjang jalan. “Kami mengatur lalu lintas supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena hari ini ada anak-anak SMA yang konvoi,” demikian Budi Darma. (AFS-12)

Ibu-Ibu Pencari Tiram dan Perhatian Pemerintah

Langsa (MSP) - “Meunoe keuh nyak buet kamoe tiep uroe, si uroe hana pubuet lagenyoe ka hana pajoh bu” (Begini lah nak kerjaan kami tiap hari, jika sehari saja kami tidak bekerja, terpaksa tidak makan) beginilah tutur bahasa yang dikeluarkan oleh ibu-ibu pencari tiram yang berdomisi di kawasan gampong kuala langsa kecamatan langsa barat.
Tiram ialah sejenis kerang yang berukuran besar, yang banyak disukai para masyarakat Indonesia untuk menu makannya, selain untuk memaniskan aroma masakan tiram juga bisa menambahkan hormon, dan banyak dari kaula muda biasanya tiram dibeli untuk membuat mie sebagai pengganti udang ataupun kepiting, yang dijualnya 20 ribu /kg.

Ternyata proses pencarian tiram itu pun tidak mudah, para ibu-ibu pencari tiram tersebut terpaksa mengayuhkan sampan mereka untuk mencarinya, jika pagi hari berangkat maka mereka baru kembali pada sore harinya, dan ditambah dengan pemanasannya agar bisa dicongkel isinya, pemanasan dan pencongkelannya pun memakan waktu sehari. Pencari nya pun banyak dari kaum hawa dan diikuti anak-anaknya, rasa capek yang mereka alami mungkin tidak pernah dirasakan oleh para pejabat – pejabat yang berada dinegeri ini khususnya di kota Langsa.

Kemegahan dengan jabatan,rumah bahkan uang yang dimiliki para pejabat, bisakah membuka hatinya jika melihat nasip para ibu-ibu dan anak-anak penerus negeri ini, mereka sangat membutuhkan uluran tangan bapak, mereka juga bercita-cita seperti apa yang para pejabat kita rasakan sekarang, apakah bisa tercapai jika mereka tanpa pendidikan ? Tidak, tidak sama sekali. Seharusnya inilah yang harus para pejabat pikirkan kembali dan bukalah hati anda semua, Demikianlah sedikit gambaran negeri tercinta ini.

Sekitar 20 KK gampong kuala Langsa kecamatan Langsa Barat mayoritas nya pencari tiram dan udang kecil untuk umpan memancing khususnya para kaum ummi dan melaut bagi kaum adam yang menurut keterangan mereka tidak pernah mendapatkan sentuhan dana, baik untuk pembangunan rumah mereka yang hampir roboh itu.

Nurlela (45) dan Faridah (47) keduanya sehari-hari bekerja sebagai pencari tiram untuk biaya hidup sehari-hari, dan jika mereka berhenti ataupun libur maka mereka tidak ada penghasilan dan otomatis mereka tidak makan.

Nurlela dan Faridah menambahkan kepada Media Suara Publik, Rabu (20/4) mereka sangat menunggu perhatian dari pemerintah setempat, “mungkin ini sudah nasip kami, walaupun ini kerjaan kami, kami syukuri yang terpenting anak-anak kami merasakan uang dan makanan dengan hasil yang halal” ungkapnya lagi. Kami Cuma meminta kepada pemerintah buat mesin alat transportasi pergi mecari tiram, jadi kami tidak capek-capek mendayung sampan. Tambah keduanya.
Mudah-mudahan pemerintah setempat bisa membuka hatinya. (AFS-12)

Honorer Menjerit, Pengabdian Jalan Terus

APBK Udah Disahkan Honor Belum Dibayar

LANGSA (MSP) : Tenaga kerja honorer di jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Langsa sampai saat ini belum menerima honor (penghasilan), namun pengabdian tenaga Non Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini terus mengabdi dan bekerja untuk meningkat kinerja pemerintah setempat. Meskipun pengesahan Anggaran Pendapatan Belanja Kota (APBK) Langsa tahun 2011 telah disahkan pada akhir bulan Maret yang lalu, Jum’at (29/4)..

“Bulan Januari hingga April 2011, kami belum menerima pembayaran gaji, padahal penghasilan tersebut merupakan pendapatan bulanan saya, satu-satunya,” sebut salah seorang tenaga honorer di Pemko Langsa yang enggan disebutkan namanya.
Dikatakannya, gaji yang diterima setiap bulannya tidak seberapa, tapi penghasilan itu merupakan satu-satunya penghasilan untuk menompang hidup keluarga. Jika, gaji mengalami keterlambatan seperti ini, maka mau tidak mau, dirinya harus mengutang ke warung untuk keperluan makan sehari-hari.
“Itupun pemilik warung setiap hari, selalu menanyakan kapan utangnya akan dibayar, karena jumlahnya terus bertambah,” ujarnya sembari mengatakan wajar saja jika pemilik warung mempertanyakan haknya, dimana sampai saat ini memang belum ada keputusan kapan dibayar.
Diakuinya, bahwa setiap tahun atau tepatnya memasuki tahun anggaran baru, maka pembayaran gaji bagi tenaga honor selalu mengalami keterlambatan, dan seharusnya pemerintah mau sedikit berbesar hati dengan cara memberikan pinjaman satu atau dua bulan gaji. Sehingga, bagi tenaga honor tidak kelimpungan seperti sekarang ini, apalagi yang sudah berkeluarga. Kondisi seperti ini, sangat memprihatinkan sekali, dimana selain biaya kebutuhan sehari-hari yang harus dipenuhi, biaya lainnya seperti anak sekolah, listrik dan sebagainya juga harus dibayar setiap bulannya.
Lanjutnya, ketika gajinya nanti dibayar oleh pemerintah, maka sudah jelas hampir sebahagiannya untuk membayar utang, dan sisanya lagi baru digunakan untuk keperluan lain. Dia mengharapkan, kepada pemerintah untuk segera membayarkan gaji tenaga honor. (AFS-16)

Intelektual Kampus Jangan Diam

Lhokseumawe | Harian Aceh -  Kaum intelektual dari sejumlah universitas di Aceh diminta jangan lagi berdiam diri di balik tembok kampus. Kontribusi pemikiran para akademisi amat dibutuhkan guna melerai kisruh tentang calon independen yang saat ini semakin membingungkan rakyat. 

“Perdebatan elit Aceh tentang calon independen sudah mencapai titik yang sangat rumit. Dampaknya, rakyat bingung menilai mana yang benar atau salah. Mestinya kaum intelektual kampus tidak membiarkan kondisi ini terus berlarut, tapi segera turun tangan untuk menengahi dan memberikan pencerdasan. Jadi bukan justru berdiam diri dalam kesunyian,” kata Syukri SH, advokat di Lhokseumawe, Kamis (30/6).

Lebih tegas lagi, Syukri mengingatkan kalangan intelektual kampus di Aceh jangan pengecut untuk menyampaikan kebenaran demi kepentingan rakyat. “Untuk apa juga pendidikan tinggi yang dimiliki oleh para akademisi kalau mereka tidak berani tampil menyatakan yang salah tetap salah dan yang benar tetap benar. Ini yang ditunggu-tunggu oleh publik Aceh yang sedang bimbang akibat perseteruan antar elit tentang calon independen,” katanya.

Syukri menilai kini saat yang tepat bagi para ahli hukum dari sejumlah kampus di Aceh merapatkan barisan dan kemudian secara berani mengkritik eksekutif dan legislatif supaya keputusan yang diambil tentang Pemilukada tidak merugikan rakyat. Kisruh tentang calon independen saat ini, kata dia, sudah seperti ‘pertikaian’ antara jaksa penuntut umum dengan pengacara terkait suatu perkara, di mana masing-masing mempertahankan prinsipnya dengan penafsiran berlatarbelakang kepentingan.

“Maka dibutuhkan peran pihak yang independen dalam hal ini kaum intelektual kampus untuk menjadi penengah, mengkritik sekaligus memberikan solusi guna meluruskan permasalahan secara benar, sehingga persoalan ini tidak terus meluas, berlarularut yang akhirnya merugikan rakyat Aceh,” kata Syukri.

Keadaan Kota Langsa

kota langsa lahir pada tahun 2003 dan sekarang umur kota langsa udah 3 tahun tapi keadaan di sana masih aja seperti kota yang tidak ada penghuninya di sebabkan pemerintahan di kota langsa masih aja mementingkan dirinya masing-masing dari pada kepentingan masyarakat nya,makanya masyarakat setempat banyak yang tidak peduli akan kota tempat ia lahir dan tumbuh besar di sana.saya sebagai penduduk setempat menghimbau kepada pemerintahan kota langsa untuk tegas dalam mengambil tindakan dan juga dalam mengambil keputusan dalam hal kesyariatan islam yang udah ada di NAD ini.
sebenarnya kota langsa mempunyai kemampuan dalam hal perkembangan dalam dunia pendidikan, tapi sayang kesempatan itu tidak di manfaatkan dengan sebaik2nya.


seharusnya pemerintah kota langsa harus berpikir yang lebih serius dalam menangani masalah tersebut, dikarenakan di kota langsa tersebut mempunyai potensi yang cukup besar.
dan diharapkan kepada pemerintahan kota langsa kerjanya jgn duduk2 aja di warung2 kopi
saya berharap pemerintahan kota langsa lebih serius lagi dalam mengali potensi-potensi yang ada di kota langsa demi kemajuan dan kemakmuran masyarakat kota langsa tersebut,karena setiap potensi yang ada bila tidak di gali atau di perhatikan lebih serius tidak akan menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat bagi kota langsa pada khususnya dan juga bagi NKRI pada umumnya

Redaksi

Penerbit : Mitra Nusa Kreasindo
_____________________________
Pendiri : Agus Dewantara, Syahdan Ginting, Ir. A. Farhan Abus, IALI
Penasehat : Rahmad Syafrial - Syahrizal Ardha
Pimpinan Umum :  Agus Dewantara
Pimpinan Perusahaan : Syahdan Ginting
Pimpinan Redaksi : Achdial F. Abus
Rekdaktur Pelaksana : Mulyadi

Redaktur : Fadel Aziz Pase - Chairul Sya'ban - Dedek M.SP
Iklan : Fahdil Ariadi
Sirkulasi dan Pemasaran : Iswandi
Editor : Hengky Toneng
Lay Out/Disain Grafis : Musryadanta
Administrasi/Keuangan : Tasnim Lubis - Izhar Pratama
Dewan Redaksi : A. Farhan Abus , T. Insafuddin, Lukmanul Hakim, Juanda, Eko Waluya
Koordinator IT / Web Publikasi / Design web : WF Iryasa
Reporter :
Banda Aceh
: Henry Silva
Bener Meriah : Mashury
Aceh Tengah : Abdul Rahman
Aceh Singkil : Sriliyus Gajah
Langsa/Aceh Timur : T. Ramadhani S
Aceh Tamiang : Junaidi - Indra MS - Edy Obama
Aceh Utara : Syamsul Arifin
Pidie : Marzuki
Aceh Tenggara : Suryadin Saputra
Lhoksemawe :
Ernie Putri
Bengkalis : Kasidi
Siak : Darlis Tanjung
Koresponden : Banda Aceh, Aceh Barat, Aceh Besar, Aceh Selatan, Sabang, Aceh Barat Daya, Subussalam

Alamat Redaksi :
Jalan T Chik Di Tunong Gp. Jawa Kota Langsa, Aceh-Indonesia.
Telpon : +62 641 7009001
e-mail : aceh.msp@m-suarapublik.com
Alamat Pemasaran :
Jalan MT. Haryono Mo. 19 Desa Sriwijaya, Kuala Simpang,Aceh Tamiang-Indonesia.
Telpon : +62 641 7017292
e-mail : informasi@m-suarapublik.com
website : www.m-suarapublik.com
Redaksi Media SUARA PUBLIK menerima sumbangan tulisan dari citizen reporter (pewarta warga) baik berupa hasil reportase, foto, artikel, cerpen, dan puisi. Panjang tulisan maksimal 2 halaman, dan disertai identitas diri. Kirimkan melalui email : mediasuarapublik@gmail.com atau aceh.msp@gmail.com

Tentang Kami

Dalam ranah dunia pemberitaan, keberadaan internet disinyalir akan menghabisi eksistensi media cetak. Akankah media cetak Indonesia, Aceh khususnya, seperti koran, majalah, atau buku, juga akan dipunahkan eksistensinya oleh media internet?
 
Mau tidak mau, media online pamornya akan terus menanjak. Sebagaimana diketahui, teknologi informasi telah membentuk kebiasaan baru masyarakat. Bagi siapa saja yang tidak segera menyesuaikan diri, ia akan tertinggal dan dilupakan. Hukum aksiomatik teknologi berkembang berdasarkan deret ukur, melampaui deret hitung. Jika tidak berani melakukan lompatan penyesuaian, kita akan tertinggal jauh. Demikianlah sifat perubahan dan penetrasi teknologi komunikasi terhadap pola dan gaya hidup dalam pergaulan masyarakat modern.
 
Mengutip pandangan Charles Darwin, bahwa untuk mampu bertahan di era teknologi dengan perubahan yang gencar dan dahsyat itu, dibutuhkan kemampuan penyesuaian diri. Dan pada akhirnya, bukan yang kuat yang bertahan hidup, melainkan yang bisa menyesuaikan diri . Terbukti, banyak media besar dan kuat, yang pada akhirnya gulung tikar bahkan punah, karena tidak mampu menyesuaikan diri. Teknologi informasi adalah lokomotif perubahan. Siapa yang tidak mampu mengantisipasinya akan tergilas oleh roda sejarah perubahan.
 
Mengingat pesatnya perkembangan teknologi informasi itu, menggerakkan kami untuk mengikuti jejak sukses yang telah diraih “kakak tua” kami; detik.com, kompas.com , vivanews.com , okezone.com , dan sejumlah portal berita lainnya. Meski kami berdomisili di kota kecil Langsa pecahan dari Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, kami memproklamirkan lahirnya sebuah PORTAL BERITA terbesar di kota ini yang kami beri nama SuaraLangsa.com , dengan jangkauan liputan seluruh wilayah Nusantara. Media ini kami harapkan akan melahirkan jurnalis-jurnalis muda yang enerjik, kreatif, cerdas, dan selalu melahirkan inovasi-inovasi baru di dunia jurnalisme yang terus berkembang. 

Selamat datang di beranda kami. Salam hangat dari kota Langsa. 

Wassalam
Redaksi SuaraLangsa.com

Categories